Sabtu, 05 Maret 2011

Kali Ini Bonek Bersikap Santun di Kantor PSSI Senayan

JAKARTA (FP-RM) - Sudah menjadi rahasia umum, acap kali ada pertandingan yang melibatkan Bondo Nekat atau yang kerap disebut Bonek, disitu akan terjadi tindakan anarkis. Tapi, kali ini boleh diacungi jempol. Karena hanya satu tekad, kedatangan ratusan Bonek yang merupakan suporter fanatik Persebaya Surabaya ke ibukota Jakarta ternyata membawa kedamaian.

Alias, kedatangan mereka bukan untuk menciptakan keributan, tapi akan kembali melakukan aksi damai yang rencananya Jak Mania turut bersama - sama bergabung.  “Tekad dan tujuan kita hanya satu, yaitu revolusi PSSI, jadi kita harus berdamai,” kata Gianto, salah seorang Bonek saat ditemui di depan Kantor PSSI, Jakarta, belum lama ini.

Meski, terjadi insiden bentrokan yang menggunakan atribut Jak Mania tidak akan mempengaruhi aksi demo. Menurutnya, kelompok massa tadi memang sengaja memancing Bonek untuk melakukan tindak anarkis. Menurutnya kelompok yang melempar dirinya dan teman-temannya dengan batu dan kayu itu bukan dari suporter The Jak, tapi massa pendukung Nurdin Halid.
“Mereka sengaja mencoba memprovokasi, mereka melempar kami terlebih dahulu kemudian sengaja mendorong. Tapi karena tujuannya aksi damai, jadi kami tak terpengaruh,” katanya.[bb]

Mengaku Diancam Menteri Nurdin Halid Stres, Kini Nasibnya di Ujung Tanduk

JAKARTA (FP-RM) - Belakangan,  gelombang tuntutan agar Nurdin Halid mundur dari ketua umum PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), dari sejumlah elemen masyarakat semakin kencang gaungnya. Selain tuntutan dari ribuan massa anti nurdin, saat ini juga telah terbentuk Komite Penyelamat PSSI.

Nah, elemen inilah yang membuat diri seorang Nurdin semakin pusing. Pasalnya, keberadaan organisasi yang terdiri dari ratusan anggota dari perwakilan pengurus PSSI di tanah air ini merupakan elemen yang memiliki hak pilih yang justru mampu melengserkan Nurdin. Sehingga nasib Nurdin di ujung tanduk. Karena, keberadaan organisasi ini dinilai signifikan. Belum sirna rasa pusing akibat terbentuknya Komite Penyelamat PSSI, lagi - lagi Nurdin Halid kelimpungan dan stres.

Dalam kaitan pencalonan bursa ketua umum PSSI  Nurdin mengaku mendapat ancaman dari seorang menteri alias pejabat. Dihadapan sejumlah wartawan, Rabu (2/2), dirinya tak bersedia menyebutkan secara rinci siapa nama pejabat yang dimaksud itu. Menyikapi seputar persoalan ancaman ini Nurdin mengaku tidak takut. Bahkan, dirinya akan minta perlindungan, sekaligus akan mennggugat balik terkait ancaman ini. Sementara, Polisi akan melakukan pengusutan sebagai langkah perlindungan.[tim]

Waspadalah, Copet Berdasi Berlagak Main Laptop Kini Marak di Transjakarta

JAKARTA (FP-RM) - Belakangan ini para penumpang jasa tumpangan Bus Way di Ibukota Jakarta diresahkan dengan maraknya aksi kejahatan melalui modus copet berdasi yang berpura - pura bermain Laptop di dalam bus kota. Utamanya, di dalam Bus Way Trans Jakarta rute Pulogadung - Harmoni Jakarta Pusat.
Dalam setiap memangsa, sekaligus mengelabui korban - korbanya agar tak menaruh rasa curiga, si pelaku memakai pakaian rapi lengan panjang lengkap dengan dasinya. Mereka, tak ubahnya seperti pegawai perkantoran alias seorang pengusaha muda.
Begundal berlagak seorang eksekutif muda itu, dalam setiap melancarkan aksinya duduk dikursi deretan pojok paling belakang. Dengan berpura - pura memainkan komputer jinjing atau yang kerap disebut Laptop, tapi salah satu tangannya juga bergerilnya, atau kreatif memainkan Laptop disaku korban alias mencopet.
Akibat ulah pelaku, sejumlah orang penumpang Bus Way itu meradang. Wati (22 tahun), korban pencopetan (20/2), salah seorang mahasiswi di salah satu kampus di Jakarta Pusat mengaku dompet dan Hand Phone genggam kesayangannya raib disikat copet.
Melihat fenomena semakin maraknya aksi pencopetan di dalam jasa tumpangan Trans Jakarta itu, diharapkan para penumpang agar lebih waspada dan berhati - hati.
Sementara, disisi lain, pihak pengelola juga mesti  meningkatkan pengamanannya. Sehingga, kedepan para pengguna jasa tumpangan Trans Jakarta itu jauh lebih nyaman dan aman terkendali.[bmb]

Rayakan Nyepi, Ogoh - Ogoh Raksasa Digotong Ratusan Warga Ibukota

Foto net.

Ribuan Umat Hindu Sembahyang Nyepi di Monas
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Ogoh-ogoh

JAKARTA (FP-RM) - Dalam rangka menyambut tahun baru Saka 1933, ribuan umat Hindu melaksanakan sembahyang di jalan Silang Monas (Monumen Nasional), Jakarta, Jumat (4/3).
Perayaan hari Nyepi itu dimeriahkan oleh puluhan Ogoh - Ogoh. Karena merasa tak kuasa mengangkat salah satu Ogoh - Ogoh raksasa, terpaksa patung itu digotong melalui tumpangan kendaraan truk. Menurut salah seorang kru usai menggelar acara di Silang Monas, Ogoh - Ogoh raksasa itu akan di pulangkan ke pemilik Sanggar Jati Tedja Buana di Cinere, Jakarta Selatan.
Jika dibandingkan tahun - tahun sebelumnya, perayaan Nyepi umat Hindu di Monas kali ini, lebih meriah. Bahkan, jamaahnya pun jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Saat ini umat Hindu tengah melakukan sembahyangan bersama yang dipandu pemimpin umat. Meski banyak warga yang datang ke Monas untuk melihat perayaan, namun prosesi sembahyang tetap berjalan dengan hidmat.
Suasana sebelumnya cukup bising, tapi ketika jelang matahari tenggelam, bersamaan dengan dipanjatkannya doa oleh ribuan umat Hindu, sontak suasana di lokasi Silang Monas itu berubah menjadi hening.[bmb]

Modus, Pelaku Minta Dikirim Pulsa Mengaku Ada Masalah di Kantor Polisi

JAKARTA (FP-RM) - Dalam setiap beraktifitas, warga masyarakat diharapkan untuk lebih berhati - hati. Jaga keamanan barang dan yang tak kalah penting jaga keselamatan diri anda.  Karena, belakangan ini masyarakat diresahkan dengan semakin meningkatnya tindak kejahatan.
Bahkan, parahnya lagi dalam setiap ber-aksi si pelaku tak melihat tempat dan waktu. Mereka sama sekali tak peduli itu di lokasi sunyi atau di tempat keramaian. Para begundal setiap saat siap memangsa korbannya. Di ibukota, selain diresahkan dengan maraknya aksi penodongan maupun pencopetan, warga juga mengeluhkan semakin maraknya modus penipuan melalui SMS. Dalam setiap mengelabui korbannya, pelaku mengirimkan SMS yang berpura - pura tengah ada permasalahan di kantor Polisi. Selain, di kantor penegak hukum, mereka juga berpura - pura sedang dirawat di rumah sakit.
Misalnya, salah satu isi SMS yang masuk di ponsel korban DD (17) tahun, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu berbunyi. “Nak, saat ini bapak sedang ada masalah di kantor Polisi, penting banget tolong secepatnya di kirimin pulsa seminim - minimnya seharga pulsa Rp.20 ribu. Pesan bapak, tapi jangan menghubungi atau membalas sms di nomor Hp ini lagi”. Akibat ulah tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pelaku, tak ayal di kawasan Kebon Jeruk dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan puluhan korbanpun terperdaya.[bmb]

Hati - Hati Terkecoh, Modus Pengemis Kaki Buntung Palsu Kelabui Warga


JAKARTA (FP-RM) - Demi untuk mendapatkan mahkluk yang namanya uang, berbagai trik dan carapun dilakukan. Tak ada alasan alasan lain selain bahasa klise yang kerap terdengar, yakni masalah perut, mereka tak  peduli meski barang itu haram.
Misalnya, peristiwa yang terjadi di Ibukota Jakarta dan Bengkulu baru - baru ini. GT pria paruh baya (32), tahun, meski memiliki kondisi fisik yang masih gagah, tapi ironisnya mereka melakukan aktivitasnya dengan cara mengemis.
Parahnya lagi, agar ada kesan melas, hingga mendapatkan belas kasihan dari warga, si pengemis itu memakai cara yang cukup membuat terperangah bagi mata yang melihat. Yakni, mereka mengelabui warga dengan cara memakai kaki buntung palsu. Triknya, agar kakinya seolah - olah buntung, betisnya dilipat, lantas diikat dengan paha. Kemudian, dililit pakai perban. Bahkan, biar yang memberikan sedekah semakin melas, seolah - olah luka kakinya serius hingga dikerubuti lalat. Mereka mengoles kakinya dengan ikan asin dan terasi.
GT mengaku dalam setiap mengemisnya dia mendapatkan hasil Rp.200 ribu per hari. Bisa dibayangkan, jika dilipatkan mereka rutin mendapatkan penghasilan Rp.6 juta rupiah dalam sebulan. Penghasilan se-fantastis itu jelas jauh melebihi para pegawai kantor maupun instansi lainnya.
Namun, sepandai - pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Mungkin entah mereka sudah terlalu kekenyangan, sehingga modus pengemis kaki buntung palsu itu, akhirnya ketahuan juga. Peristiwa itu terjadi saat terjadi aksi penjemputan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), yang dilakukan aparat Tramtib di pemerintah Bengkulu, akhirnya ketahuhanlah belang mereka. Nah, saat dalam kondisi panik saat di interogasi aparat, si pengemis itu mengakui semua perbuatannya.[bmb]

Indonesia Ingin Jadi Negara Super Power, Hukum Mati Para Koruptor!


JAKARTA (FP-RM) - Kasus korupsi di Indonesia kian menjamur. Misalnya, mulai dari kasus penyimpangan dana BLBI hingga kasus Century yang sempat heboh di panggung pansus belum lama ini. Belum lagi sejumlah kasus yang hingga saat ini belum jelas status hukumnya. Tapi ironisnya, justru terkesan ada pembiasan informasi terhadap publik.

Kasus korupsi yang terdapat di Indonesia sudah sangat mengkuatirkan. Jika hal ini terus dibiarkan, kekayaan alam hasil bumi Indonesia tidak dapat dinikmati oleh anak-anak cucu dan para penerus kita. Akibat semakin tingginya hutang, sehingga negarapun tidak dapat membayarnya.
“Ternyata koruptor jauh lebih kejam daripada teroris. Pasalnya, selama puluhan tahun para koruptor secara perlahan - lahan telah membunuh rakyat Indonesia. Dulu, saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, para pemuda bersatu untuk mempertahankan NKRI. Jadi, sekarang saatnya kita bersatu kembali untuk menyatakan perang terhadap koruptor, sekaligus agar hukuman yang ditanggung oleh para koruptor adalah hukuman mati. Sehingga kedepan, jika ingin menjadi negara super power, hukum mati koruptor di Indonesia,” tegas ketua Dewan Presidium Gepak, H.Thariq Mahmud, kepada wartawan disela - sela kesibukannya belum lama ini.
Tambahnya, semakin maraknya kasus korupsi di tanah air mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Untuk itu, pemerintah diharapkan bertindak tegas atas masalah korupsi di Indonesia. “Jika perlu segera di keluarkan undang - undang hukuman mati, utamanya bagi para pelaku korupsi yang telah menggunakan uang Negara.
Hal senada juga diungkapkan Daniel Reinaldi, ketua umum LSM IPK, (Indonesia Pemantau Korupsi), setiap pejabat yang diduga korupsi harus dapat menggunakan pembuktian hukum terbalik. Seorang pejabat harus dapat menjelaskan asal muasal harta kekayaannya atau dari mana sumber uang tersebut bisa didapat. Selain itu, juga harus dibarengi dengan data atau bukti secara tertulis, tegasnya.
Masih katanya, dengan menggunakan pembuktian hukum terbalik, hal ini akan menunjukkan penegakkan hukum di tanah air secara serius. Sehingga, di bawah pemerintahan Presiden SBY semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Untuk itu, Gepak yang merupakan lembaga independen NGO, terus berupaya memberikan pelajaran dan membudayakan anti korupsi bagi para pemuda dan pemudi serta masyarakat di Indonesia. Lembaga ini menyadari, karena dalam hal mengikis, sekaligus membuat jera para koruptor tidak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa melibatkan elemen lainnya. Gepak misalnya telah melakukan kerja sama dengan lembaga KPK dan Menpora. Kedepan, akan melakukan kerja sama dengan sejumlah media dan LSM anti korupsi. Dalam hal ini LSM Gepak sangat serius dalam menangani masalah korupsi yang terjadi di tanah air.[bmb/ss]

Halte Bus Polda Metro Jaya Semrawut dan Rawan Aksi Pemalakan Preman

JAKARTA (FP-RM) - Warga ibukota Jakarta mengeluhkan kondisi sarana halte bus kota di depan kantor Polda Metro Jaya. Keberadaan halte bus kota yang letaknya tak jauh dari markas kepolisian Polda Metro jaya dengan harapan akan mendapatkan sebuah kenyamanan, tapi hal itu justru sangat bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Warga mengeluhkan akibat banyaknya pedagang yang memenuhi lokasi halte tersebut. Selain buat mangkal para pedagang, di lokasi itu juga banyak terdapat para pengamen. Belum lagi adanya sejumlah tukang palak yang kerap meresahkan, fenomena itu kian menambah ketidaknyamanan di sekitar lokasi itu.

Selain itu warga juga mengeluhkan minimnya sarana tumpangan bus kota dari arah Polda menuju Slipi Jakarta Barat. Ingin ditempuh melalui jalan kaki, jarak tempuhnya lumayan cukup jauh. Sementara ingin mendapatkan tumpangan kendaraan harus menunggu hingga dua jam lebih. Dalam kondisi halte yang serba semrawut, menunggu waktu selama itu jelas sangat riskan. Karena tak jarang para pengguna sarana halte itu jadi sasaran pelaku pemalakan. Sementara, ingin mencari tumpangan Transjakarta, di lokasi jembatan menuju tempat penjualan tiket Bus way itu banyak dipenuhi pedagang.

Warga berharap agar pihak kepolisian Polda Metro Jaya cepat tanggap dan segera membenahi berbagai permasalahan di halte tetrsebut. Persoalan ini kerap dikeluhkan masyarakat. Apalagi lokasi halte itu letaknya tak jauh dari kantor Polda. Begitu pula sebaliknya, agar masyarakat mendapatkan rasa nyaman ketika mencari tumpangan Transjakarta, aparat Tramtib, utamanya di kecamatan Kebayoran Baru, diharapkan segera menyikapi permasalahan dengan menjamurnya para pedagang di sepanjang jalan jembatan menuju akses lokasi pembelian tiket Bus way tersebut.[bmb/rei]

Terminal Bayangan di Pasar Kebayoran Lama Menjamur Aparat Tutup Mata

JAKARTA  (FP-RM) - WARGA di Jakarta Selatan mengeluhkan ketidak nyamanan kondisi di pasar Kebayoran Lama. Apa pasal, karena sarana publik terganggu akibat menjamurnya terminal bayangan yang terdapat di sekitar jambatan layang di kawasan tersebut.

Puluhan kendaraan angkutan kota (Angkot), baik mobil tuyul maupun bus kota dengan se-enaknya ngetem di lokasi itu. Belum lagi keberadaan terminal bayangan bus antar kota jurusan Jakarta - Tegal, Pekalongan dan Purwokerto, Jawa Tengah. Praktis, kondisi ini semakin menambah kesemrawutan di kawasan yang terletak di bilangan Selatan Jakarta itu.

Fenomena ini telah berjalan bertahun - tahun. Tapi anehnya dibiarkan kian berlarut - larut. Padahal, tak jauh dari kawasan itu berdiri posko terpadu Tramtib kecamatan Kebayoran Lama. Ironisnya, aparat terkesan tutup mata.[bmb]

Hore, Warga Sambut Antusias Program Penerangan Dua Juta Sambungan PLN


Jakarta (FP-RM) - Dalam upaya mewujudkan pelayanan sarana listrik ke seluruh pelosok - pelosok terpecil, saat ini pihak PLN mulai menerapkan program sambungan baru untuk menerangi dua juta pelanggan baru di Indonesia.

Program ini disambut antusias masyarakat di tanah air. Selain warga, wacana ini juga didukung Aklindo (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia), sebagai mitra dalam hal kelistrikan. Sehingga, target PLN untuk pencapaian dua juta sambungan baru itu dapat terealisasi di tahun 2011 ini.

Disisi lain, Aklindo juga bertekad membangun sinergi dengan PLN untuk lebih maju dalam hal pemberian pelayanan sambungan baru di seluruh pelosok tanah air.

Menyikapi hal ini Andi Amir Husri selaku ketua umum Aklindo mengatakan, kegiatan program kerja semisal melaksanakan seminar ketenagalistrikan secara nasional maupun di daerah merupakan tanggung jawab bersama.
Terbentuknya koperasi kelistrikan ditengah-tengah masyarakat , tentunya membawa dampak yang sangat signifikan.

Keberadaan pelayanan sambungan baru bagi masyarakat diharapkan berdampak positif bagi perusahaan kelistrikan di seluruh Indonesia.
Masyarakat baik di perkotaan, pedesaan maupun di pelosok tanah air menyambut antusias terkait rencana kerja sama antara PLN dan Aklindo tersebut.

Masyarakat secara luas dapat jelas mengetahui bagaimana cara menggunakan sarana penerangan listrik secara prosedural, sehingga dapat menghindari pemakaian listrik secara ilegal yang notabene melanggar aturan hukum. Walhasil, masyarakapun terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.

Upaya ini menambah pengetahuan masyarakat di tanah air, utamanya mengenai cara atau penggunaan listrik yang hemat dan efisien. Masyarakat berharap, program Anti Padam PLN yang selama ini gencar di sosialisasikan dapat terwujud di tahun 2011 ini. [rei/bmb]